Paguyuban Seni dan Tradisi Setya Dharma Nusantara Bersama REDNEWS Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Petani

Ponorogo rednews.co.id- Paguyuban Seni dan Tradisi Setya Dharma Nusantara gandeng REDNEWS gelar sosialisasi pemberdayaan manusia di Desa Ngunut 1 bersama kelompok Tani Barokah 1 di kediaman Tauhid selaku sesepuh kelompok tani dan Rumah Kompos.

Adapun giat yang disosialisasikan yaitu produksi nutrisi tanaman berupa asap cair sekam padi sebagai pemanfaatan dari  limbah pertanian. Hal tersebut dilakukan disebabkan karena seringkali terjadinya kelangkaan yang dibutuhkan petani saat musim tanam di lapangan. Sehingga Paguyuban bersama REDNEWS tersebut bergerak demi untuk membantu para petani yang kesulitan mendapatkan kebutuhan petani.

Tampak hadir dalam giat, Bopo Suprajitno selaku Penasihat Paguyuban Setya Dharma sekaligus Penasihat REDNEWS, Agus Setyoso selaku Sekertaris juga Red Pel REDNEWS, Prayudi selaku Owner REDNEWS, Siti Khatijah selaku Kades Ngunut, Rahmad Ardianto selaku Ketua merangkap Advokasi ,Tauhid selaku sesepuh poktan Barokah 1 dan segenap undangan yang hadir dalam giat tersebut di atas.

Suprajitno dalam paparannya menyampaikan, bahwa acara tersebut dilaksanakan , karena Untuk membantu sesama manusia terutama masyarakat tani dan peternak. ” pasallnya saya sangat prihatin dengan para petani yang berjuang langsung dalam menyediakan  ketahanan pangan yang sering kali kesulitan mendapatkan kebutuhan untuk bertanam” Katanya. Dikatakannya , dalam  produksi asap cair tersebut sebagai bahannya dari pemanfaatan limbah pertanian dari hasil panen yang seringkali dibakar atau dibuang diproses via mesin dengan tekhnologi Gasifikasi, tanpa mikroba maupun fermentasi. Sedangkan aplikasinya, 4 -5 liter asap cair sekam padi mewakili 1 petak ( 1400 m persegi) lahan sampai panen. “ Pada umumnya  limbah pertanian sering kali dibuang, sehingga panennya bisa dikatakan tidak tuntas. Karena yang diambil hanya gabah saja,” katanya.

Menurutnya, dalam hal tersebut limbahnya yang seringkali dibuang seperti sekam padi, jerami dan menir , kalau limbah tersebut diproses bisa saja menghasilkan nutrisi  tanaman dan bernilai ekonomi lebih daripada gabah hasil panennya.
Lebih lanjut, Bopo Suprajitno juga berharap, dengan berhasilnya petani bisa produksi asap cair sekam padi tersebut sebagai substitusi pengganti pupuk organik sendiri ( mandiri) sudah tidak tergantung dengan pihak lain lagi,sehingga ke depan petani menjadi maju dan sukses,” pungkasnya.
Hal senada juga diutarakan Agus Setyoso selaku tekhnolog,  dirinya mengatakan semua yang dilakukan Paguyuban berdasar atas azas manfaat. Oleh karena itu pergerakan Paguyuban ditiikberatkan pada masyarakat khususnya petani dan peternak. Dengan pendampingan sekaligus pemberdayaan Sumber daya manusia . Karena selama ini banyak bantuan dari pemerintah yang mangkrak dikarenakan tidak ada pendampingan.
Menurut Agus hal yang dilakukan bersama tim selama ini murni mandiri, tidak ada bantuan dari pihak manapun, baik dari pemerintah maupun pihak lain,” jadi murni mandiri dari dana swadaya Paguyuban Sasana Setya Dharma Nusantara yang berkantor pusat di Kediri. Dikatakan Agus, semua mesin produksi sendiri, dan sudah punya hak paten. Dalam hal ini Poktan dan Gapoktan diberikan sosialisasi , pelatihan dan pendampingan  dalam berproduksi asap cair sekam padi secara gratis. Kemudian bilamana sudah berhasil untuk pemasarannya melalui BumDes,” sehingga BumDes mempunyai produk unggulan dan  bisa menghasilkan PAD Desa,” terangnya. Lanjut Agus, mesin produksi disediakan dari Paguyuban dan didampingi sampai bisa mandiri” Ngunut tempat pertama kali kita inisiasi sebagai Role Model di seluruh pulau jawa, sedangkan untuk daerah lain yang berminat bisa datang untuk pelatihan ke Desa Ngunut, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo- Jawa Timur,” terang Agus.
Sementara itu Tauhid selaku sesepuh Poktan Barokah 1 mengungkapkan, dirinya merasa sangat senang dan terbantu dengan adanya program tersebut di atas,,” saya mewakili semua teman sangat berterimakasih atas program yang diberikan Paguyuban Setya Dharma  kepada  kami, sehingga dapat terobosan yang luar biasa,” pungkkas Tauhid ( Fer )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *