
PONOROGO, rednews.co.id – Munculnya rumor bahwa lapak Pasar Legi diperjual belikan, puluhan pedagang Pasar legi Ponorogo, Rabu (7/4) melakukan unjuk rasa menuntut transparansi pembagian lapak.
Dalam aksinya, para pedagang membentangkan sejumlah poster berisi tuntutan dan melakukan orasi. Para pedagang menyuarakan indikasi Dinas Perdakum memperjual belikan lapak antara 200 hingga 500 juta rupiah.
Eko Wahono, ketua paguyuban pedagang pasar mengatakan, sebwlum renovasi pihaknya dijanjika. Dinas Perdakum bahwa tidak akan ada pergeseran tempat jualan. ” Bukan hanya penggeseran tempat, tetapi waktu itu Perdakum berjanji ukuran lapak akan tetap sama. Tetapi nyatanya sekarang makin sempit”. Kata Eko.
Selain itu, kata Eko, setelah Pasar Legi selesai direnovasi dan beberapa bulan lalu diresmikan oleh Bupati Ipong Muchlisoni, ternaya beberapa lapak yang ada di pasar Legi ada yang diperjual belikan.
“Saya saja yang pedagang lama, pernah ditawari untuk membeli lapak kok. Tapi tawaran itu akhirnya tidak jadi karena di tahu kalau saya ketua paguyuban pedagang”. Jelasnya.
Usai menggelar aksi di depan pasar Legi, para pedagang melanjutkan aksinya didepan kantor Bupati. Tidak lama berorasi, para pedang akhirnya ditemui orang nomor satu di Ponorogo, H. Sugiri Sancoko.
Dihadapan para pedagang, Sugiri menyampaikan, aksi unjuk rasa tidak perlu ada. Menurutnya, penyelesaian masalah dengan dengan musyawarah akan mudah menemukan kemufakatan.
“Sebenarnya cara-cara seperti ini tidak perlu dilakukan. Pendopo Kabupaten terbuka untuk rakyat. Saya tidak pernah menutup diri, saya tidak pernah mengunci diri. Saya pasti berpihak kepada rakyat”. Kata Sugiri disambut sorak para pedagang.
Untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi para pedagang Pasar Legi, Sugiri dengan didampingi Sekda Agus Pramono dan Kepala Dinas Perdakum Addin Andanawarih, mengajak perwakilan pedagang untuk masuk ke ruang kerjanya dan membicarakan persoalan yang dihadapi pedagang pasar Legi.(rib)