KEDIRI, rednews.co.id – Kampung Inggris di Pare, yang dikenal sebagai pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia, kini menawarkan lebih dari sekadar kursus dengan hadirnya program tahunan Kampung Inggris Mengajar (KIM). Pada tahun 2024, KIM menginjak pelaksanaanyang ke tiga kalinya, menghadirkan beragam kegiatan yang tidak hanya melibatkan para pelajar tetapi juga seluruh masyarakat lokal di wilayah Pare. Program ini bertujuan untuk menjadikan warga Pare bagian aktif dari lingkungan berbahasa Inggris.
KIM, yang diinisiasi oleh Forum Kampung Bahasa (FKB), merupakan acara tahunan yang bertujuan memperluas peran Kampung Inggris sebagai komunitas. Ketua Panitia KIM 3, Rofi Zakaria, menyampaikan visi acara ini: “Kami ingin mewujudkan suasana ‘no English, no service’ di Kampung Inggris. Jadi, tidak hanya murid yang belajar, tetapi warga lokal juga bisa melayani dengan bahasa Inggris, sehingga Pare semakin otentik sebagai Kampung Inggris,” ujar Rofi.
Program KIM 3 dimulai dengan pendaftaran pada September dan berlangsung sepanjang Oktober di Kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur. Bulan Oktober menjadi spesial dengan berbagai acara KIM serta perayaan ulang tahun Forum Kampung Bahasa, yang dimeriahkan dengan lomba dan puncaknya pada 26 Oktober.
Pelatihan bahasa Inggris dalam KIM difokuskan untuk kebutuhan sehari-hari warga lokal yang kerap berinteraksi dengan pelajar Kampung Inggris, seperti pedagang, pemilik warung makan, pengelola kos, serta penjual jajanan kecil. Warga lokal dilatih dalam tiga tingkat (Level 1, 2, dan 3) untuk keterampilan berkomunikasi dalam berjualan dan melayani pelanggan.
Selain pelatihan, KIM juga mengadakan lomba bahasa Inggris bagi warga lokal yang baru belajar bahasa. Lomba berlangsung dari 23 hingga 25 Oktober, dengan final pada 26 Oktober dengan diambil Enam pemenang mulai juara 1,2,3 dan juara harapan 1,2 dan 3 dengan mendapatkan hadiah berupa uang tunai antara Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
Di puncak acara, KIM 3 tahun 2024 menggelar English Bazaar yang unik, di mana seluruh pedagang adalah warga lokal yang telah mengikuti pelatihan bahasa Inggris. Setiap pedagang memiliki stiker bertuliskan “English Service Available,” memungkinkan pelajar berlatih bahasa Inggris saat berbelanja. Bazar ini tidak hanya meningkatkan interaksi bahasa Inggris tetapi juga menarik pelanggan baru untuk pedagang lokal.
KIM 2024 didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah. Dinas Pendidikan, Bank Indonesia, dan pemerintah desa berperan aktif dalam memeriah kan acara tersebut dengan melalui bantuan dana, hadiah, dan fasilitas acara, memungkinkan penyelenggaraan yang lebih besar dan memotivasi warga Pare untuk terus belajar bahasa Inggris.
Ketua Panitia Rofi Zakaria berharap KIM dapat terus berlangsung setiap tahun dan semakin meluas. “Harapannya, pelatihan ini akan membawa berkah bagi para pedagang, meningkatkan pendapatan mereka, serta memberi dampak positif bagi para tutor di Kampung Inggris,” jelas Rofi.
“Kami ingin murid-murid Kampung Inggris memiliki lebih banyak kesempatan berinteraksi dengan warga lokal, sehingga Pare benar-benar menjadi Kampung Inggris yang autentik.”
Kampung Inggris Pare, yang didirikan Bapa Kalend Osen pada 1977, kini telah berkembang pesat dengan lebih dari 200 lembaga kursus. Dengan adanya KIM, Kampung Inggris semakin hidup sebagai komunitas berbahasa Inggris yang membawa manfaat bagi pelajar dan warga lokal, serta menciptakan pengalaman belajar yang kaya dan otentik di Pare. (dra)