Catatan Kecil Rohmadi Sularsono Pendamping Korban Covid.
PONOROGO.rednews.co.id -Setelah terjadinya kesepakatan damai dalam mediasi antara Budiono(37) warga desa Sampung, Kecamatan Sampung, dengan pihak RSUD Harjono Ponorogo atas dugaan pengcovidan almarhum bapaknya Budiono, Rohmadi Sularsono Sebagai pendamping keluarga Budiono menyampaikan kepada awak Media Rednews; Jumat (03/09/2021)
Menurutnya sermula tanggal (20/08/2021) masuk UGD tanpa rujukan Keluhan mati separuh. Tindakan medis yang dilakukan Ct. scan , cek Laborat, serta memindahkan pada ruang rawat inap Azoka. Kemudian cek Labarot kesatu tanggal (20/08/21) dan cek Laborat kedua tanggal (21/20 /21) hasil negative.dan cek Laborat ketiga mengarah pada tegaknya diagnosa covid Karena merasa tidak ada perkembangan maka keluarga minta pulang paksa, diperkenankan setelah diberi arahan dan pesan bahwa pasien akan diawasi petugas Puskesmas.
Keluarga pasien dibekali juga dengan obat,hasil medis serta hasil Laborat kecuali hasil Laborat yang menunjukkan terkonfirmasi positive covid.
Setelah pulang selang satu hari Galung meninggal dunia pada senin sore (23/08/21) dan dimakamkan secara lazimnya jenazah yang tidak terpapar covid. Karena pada hari itu pula keluarga belum menerima hasil Laborat ketiga yang menunjukkan terpapar covid.
Selasa (24/08/2021) Budiono anak almarhum memosting pada group ICWP postingan bertemakan adanya mall praktek pada RSUD yaitu di covidkan.Selang beberapa hari dirinya ditemui oleh keluarga almarhum agar melakukan pendampingian terkait postingan di ICWP saat dilakukan mediasi. Yang patut dipertanyakan adalah “Mengapa almarhum Galung di tempatkan pada ruang Asoka? Padahal almarhum galung pernah di lakukan siti scan berkaitan dengan dugaan CVE (strok),” Ujarnya.
Lanjut Rohmadi Sularsono yang santer dipanggil Sony juga mengatakan, Kemungkinan memiliki diagnosa ganda.Namun, pilihan Laborat tidaklah mencerminkan tegaknya diagnosa ganguan pernafasan / penyakit paru-paru/covid. Realita pada langkah selanjutnya dilakukan uji Laborat ketiga yang ternyata berkesimpulan terkonfirmasi Covid ,hanya saja hasilnya diterima oleh keluarga sehari setelah pemakaman. Artinya pada tanggal sekian tegak diagnosa terpapar covid versi keluarga. Sehingga sebetulnya secara teknis postingan dengan tidak tepat dengan yang dilakukan keluarga korban sebab hasil Laborat terlepas diterima terlambat ditanda tangani oleh yang berkompeten (dokter spesialis Patologi klinik) terlepas di terima terlambat.