Emil Dardak, Ajak Generasi Milenial Majukan Koperasi di Era Digital

Emil Dardak, Ajak Generasi Milenial Majukan Koperasi di Era Digital

Kediri – rednews.co.id Seminar dengan mengambil tema Peran Generasi Milenial Dalam Koperasi Di Era Milenial. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. pada Sabtu (01/07/2023), Dengan mengambil tempat di Aula gedung Dekopinda Kabupaten Kediri dijalan Soekarno Hatta Desa Paron, Ngasem.

Dalam sambutan pembukaannya wakil Ketua panitia, Buat Santoso mengatakan, kita sebagai generasi tengah-tengah ini menyemangati generasi yang muda, agar kedepannya generasi muda ini betul-betul mengenal tentang koperasi di Indonesia, “demikian terangnya.

“Saya melaporkan, menyampaikan bahwasanya acara pada hari ini adalah seminar kebangsaan dan Alhamdulillah, yang kita undang ini kurang lebih 250, tapi yang hadir kayaknya melebihi dari pada 250 peserta. Ini membuktikan bahwa gerakan koperasi ini masih sangat dicintai dan bermanfaat bagi anggota dan masyarakat di seluruh Indonesia, ” terangnya.

Masih menurut Ketua koperasi Sentosa Makmur, Buat Santoso yang berkantor pusat di Bogo Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri mengatakan, “Kami menyampaikan yang hadir lebih dari 250, karena ada yang dalam perjalan belum hadir tapi kursinya sudah terpenuhi semua ini menunjukan antusias yang sangat tinggi. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadirannya bapak ibu semua dalam rangka seminar kebangsaan dengan mengambil tema peran generasi Milenial dalam koperasi diera digital, ” jelasnya.

“Sekarang ini apabila kita tidak melek digital maka kita akan ketinggalan. Untuk yang tua-tua ini walaupun bisa menguasai tapi sekitar 20 sampai 30 persen, untuk itu nanti Milenial yang akan kita hadapkan terutama seperti yang kita dengar pidato Presiden, bahwa Indonesia nanti pada tahun 2044 akan mencapai jaman keemasannya, untuk itu mulai sekarang kita persiapkan dengan baik, ” demikian pungkasnya.

Pada sejumlah media, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak kepada mengatakan, “Saya berpikir untuk regenerasi di koperasi juga sangat penting, karena kalau minat koperasi itu tidak turun ke generasi milenial berdampak roda tidak berkesinambungan. Padahal kita tahu generasi milenial minatnya untuk masuk ke dunia usaha semakin tinggi, kalau mereka tidak melihat koperasi sebagai opsi, maka semua larinya ke usaha-usaha dengan badan hukum yang lain, ” terangnya.

Lanjut Emil, ini sangat disayangkan padahal koperasi ini adalah cita-cita Founding Father kita, secara prinsip bahwa koperasi ini memiliki cita-cita yang mulia yang bisa dijalankan dan dikelola secara kolektif.

“Di era digital ini justru menjadi kesempatan pemilik, anggota koperasi lebih aktif bisa memantau kinerja dari pengurus koperasi. Dikarenakan, dengan menggunakan digital lebih mudah sekarang. Dekopin harus ada standar baru untuk bisa mewujudkan tata kelola koperasi bikin senang anggotanya, ” ujarnya.

Disinggung terkait keberadaan toko berjaring di Kediri, Emil menuturkan ada beberapa nama-nama wara laba yang kita akui keberadaan yang bisa berdampak toko kelontong mati hal itu yang tidak kita inginkan.
Oleh karena itu, Ia juga menceritakan pengalaman pada saat menjabat sebagai Bupati Trenggalek. Kita menerbitkan Perda mewajibkan minimarket berjaringan harus berbadan hukum koperasi. Dengan Perda itu, diharapkan bisa terjadi kompetisi yang fair tidak terjadi kompetisi bebas antara pemilik modal dengan toko-toko kelontong. Kadang yang terjadi pemilik modal dari luar dia hanya pinjam nama orang setempat dia bikin minimarket imbasnya toko-toko kelontong akan mati.

“Jadi di Trenggalek, kami mewajibkan berbasis badan usaha koperasi untuk membangun usaha minimarket. Langkah yang dilakukan untuk terus mendorong transparansi melalui milenial job center mendampingi koperasi dalam melakukan pengelolaan media sosialnya, sehingga, sangat mudah untuk mengembangkan usaha dan menjaga kepercayaan anggota, ” terangnya.

Kembali Emil menambahkan, dengan keberadaan Bandara Kediri dan dibangunnya jalan tol Kertosono-Kediri, Kediri-Tulungagung untuk memudahkan mengakses bandara baik wilayah Nganjuk dan Trenggalek.

Pihaknya juga berharap dengan keberadaan bandara di barat sungai brantas, maka kondisi perekonomian akan semakin berkembang dan kalau sudah berkembang badan usaha yang dipilih adalah koperasi.

“Kami mengucapkan selamat kepada Dekopin Kediri karena telah menggandeng generasi milenial untuk lebih mengenal dan melestarikan eksistensi koperasi di perekonomian Indonesia, ” pungkasnya

Sementara turut hadir dalam seminar ini Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Prov. Jatim dari dapil VIII (Kab/kota Kediri) Drs. H. Subianto. M.M, Ketua Dekopinda Kabupaten Kediri Imam Sahudi, S.H, Ketua muslimat NU kabupaten kediri, Dra. Hj. Mudawamah, Pimpinan Koperasi Sentosa Makmur, serta generasi Milenial yang merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia (mys).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *