PONOROGO rednews.co.id – PSTI ( Persatuan sopir truk Indonesia) Laskar Suromenggolo Ponorogo bersama REDNEWS gelar bagi- bagi ratusan takjil bertempat di seputaran perempatan Dengok ponorogo senin dan dihadiri segenap anggota komunitas, Senin (8/4).
Takjil tersebut diberikan kepada setiap pengguna jalan yang melintas dan sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan. Di bulan ini setiap orang berlomba-lomba mencari ridha Ilahi dengan membagikan sebagian hartanya untuk di sodaqohkan kepada yang membutuhkan, khususnya untuk berbuka guna membatalkan puasa.
Komunitas yang dikoordinir oleh Medianto selaku ketua,Agus wijaya yang juga Kepala Desa Gajah Sambit, , Gilang Permana dan Nur selaku penasehat tersebut memang sudah berjalan lama . Pasalnya dalam PSTI banyak sekali yang dilakukan, diantaranya baksos, membantu panti asuhan juga pondok,” Itu semua kami lakukan secara Mandiri, artinya tidak ada campur tangan dari pihak pemerintah, hanya dari semua ( segenap ) anggota PSTI yang ada ,” Jelasnya.
Untuk pembagian ta’jil yang baru saja dirinya lakukan , menurutnya sudah hal agenda rutin setiap tahun ,tepatnya di bulan suci Ramadhan,” Kami lakukan untuk berbagi dan menghormati kepada sesama muslim khususnya yang sedang menjalankan ibadah puasa, yang bisa dimakan/minum untuk membatalkan puasanya,’ paparnya.
Sementara itu, selain bagi ta’jil PSTI juga akan menggelar aksi demo dengan menggelar seni budaya Reyog Ponorogo beserta peralatan seni Reyog yang komplit, guna untuk mendukung Reyog Ponorogo menuju ICH – UNESCO, namun saat pendaftaran hal tersebut diklaim Malaysia yang diakui sebagai budayanya,” Oleh karena itu kami atas nama PSTI dan warga Ponorogo protes dan tidak terima, bila seni Reyog diakui milik negara lain,” Tegasnya.
medianto berharap PSTI kedepan selalu eksis dan eksis dalam segala hal sosial dan UMKM, khususnya mengangkat kuliner wisata sesuai dengan vis dan misi PSTI juga berguna bagi nusa dan bangsa dalam membantu pembangunan di Ponorogo. ( EPAS)
