KEDIRI – rednews.co.id Kesimpangsiuran kapan Bandara Dhoho Kediri akan beroperasi mulai terjawab dengan unggahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada akun Instagramnya, Minggu, (10/04/2024).
Dalam unggahan itu Gubernur jatim mengatakan Bandara Dhoho Kediri akan bisa digunakan para pemudik pada pertengahan Ramadhan tahun ini, dan sudah mengantongi ijin Operasional dari Dirjen Perhubungan Lalu-lintas Udara
“Kabar gembira nih buat para pemudik tujuan
Jawa Timur, khususnya Kota Kediri dan sekitarnya. Bandara Dhoho Kediri sudah mengantongi izin operasional dari Dirjen Kementerian Perhubungan Lalu Lintas Udara dan siap beroperasi penuh pada pertengahan Ramadhan tahun ini,” Ungkap akun Khofifah.IP pada unggahanya.
Untuk layanan penerbangan sementara yang dikeluarkan izinnya menurut Khofifah, ada 6 tujuan kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Makasar, Bali, Palembang, Balikpapan dan Banjarmasin.
“Izin penerbangan yang sudah keluar antara lain Kediri- Jakarta, Kediri – Makassar, Kediri – Bali, Kediri- Palembang, Kediri – Banjarmasin dan Kediri – Balikpapan. Selanjutnya juga melayani jama’ah umrah dan Haji,” tambahnya.
Selain itu Bandara Dhoho Kediri juga akan melayani Haji dan Umroh, seridaknya menurut Khofifah untuk 12 Kota Dan Kabupaten di sekitar bandara, antara lain : Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Kabuoaten Blitar, Kota Blitar, Trenggalek, Pacitan Ponorogo, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Jombang.
“Dengan begitu, selain Bandara Juanda, ada Bandara Dhoho siap menanti kedatangan di Bumi Majapahit ini ya lur. Oh ya, tidak cuma melayani angkutan lebaran, Bandara Dhoho Kediri juga akan diperuntukkan bagi penerbangan jemaah umroh dan haji bagi 12 kabupaten di sekitar bandara. Keren kan ? Siapa yang sudah tidak sabar ?” Tulis akun tersebut.
Sebelumnya pihak Bandara Dhoho Kediri, PT Angkasa Pura I telah melakukan simulasi operasional terminal penumpang.
Simulasi itu menurut General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Dhoho Kediri I Nyoman Noer Rohim dilakukan dengan tujuan untuk mengukur Level of Service (Tingkat Pelayanan) dan kesiapan fasilitas serta sistem operasional di Bandara.
“Kami harapkan doa dan dukungan masyarakat agar persiapan final ini dapat berjalan lancar sehingga ikon baru kebanggaan masyarakat Kabupaten Kediri ini dapat segera dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata I Nyoman Noer Rohim kala itu.
Kegiatan Ini melibatkan ratusan personel yang berperan sebagai seluruh stakeholder operasional penerbangan, mulai dari penumpang, petugas parkir, petugas aviation security, petugas customer service, petugas groundhandling.
Simulasi dimulai dari perjalanan penumpang dari Kabupaten Kediri dan Kota Kediri menuju terminal penumpang (percobaan transportasi darat), pemeriksaan bagasi pertama dan terakhir, alur kedatangan dan keberangkatan penumpang, alur barang di terminal, dan alur kendaraan di area sisi darat (landside).
Bandara Dhoho Kediri merupakan Bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yang pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
Bandara ini memiliki landasan pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway atau jalur perpindahan pesawat yang membentang sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.
Pada sisi darat, Bandara Dhoho Kediri memiliki terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Bandara ini selain ke depan melayani penerbangan internasional, juga untuk haji dan umroh.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan bandara ini merupakan Bandara yang dimiliki masyarakat Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan Gubernur Jatim dan pihak lainnya, terkait daerah yang akan mengisi gerai UMKM di area bandara ini.
“Kami akan mengajak kota atau kabupaten lain untuk memasukkan produk yang betul-betul bisa dinikmati pengunjung Bandara Dhoho,” katanya.
Di kabupaten ini terdapat kurang lebih 9.800 UMKM binaan. Dari jumlah itu, terdapat 60 UMKM kategori makanan dan minuman yang sudah lolos kurasi dan produknya siap ditampilkan di gerai area bandara.
Sebelumnya, dari Kemenhub juga sudah melakukan peninjauan area bandara. Dari sisi kesiapan secara fisik, fungsional operasi di bandara tersebut sudah sangat siap. Namun, masih menunggu terkait verifikasi dan kalibrasi (adv/diskominfokdr).